Belajar Bisnis Di Sekolah, Kenapa Tidak ?

Oleh : J. Haryadi

Selama ini jarang kita temui anak sekolah yang berbisnis, kecuali bagi mereka yang memang berasal dari keluarga pedagang. Umumnya mereka melakukan aktifitas bisnis karena “kepepet” tidak memiliki biaya sekolah yang cukup sehingga memaksa mereka sekolah sambil bekerja.

Beberapa anak yang sekolah sambil bekerja, umumnya terpaksa melakukannya karena terhimpit persoalan ekonomi. Anak-anak sekolah ini biasanya menyembunyikan pekerjaan sampingan mereka pada teman-temannya karena takut menjadi bahan ejekan. Jika ketahuan, mereka menjadi minder, tidak percaya diri dan tidak mau bergaul terutama dengan teman-teman sekelasnya. Tidak jarang sebagian orang mencibir apa yang mereka lakukan, sehingga ini menjadi hal yang menakutkan bagi siapa saja yang ingin mencoba berbisnis sambil sekolah. Ada cap atau image yang sudah terlanjur melekat dibenak masyarakat bahwa anak yang berbisnis sambil sekolah dipandang sebagai orang yang tidak mampu.

Pendapat diatas tentu saja keliru. Justru kita seharus memberikan apresiasi dan suport kepada siapa saja yang melakukan kegiatan bisnis sambil sekolah, sepanjang tidak mengganggu kegiatan sekolahnya. Jiwa entrepreneur harus dimulai sejak anak berada di bangku sekolah. Siapa saja boleh melakukannya tanpa harus merasa minder, apapun latar belakang keluarganya, baik dari kalangan mampu maupun tidak mampu. Bahkan sudah sepantasnya pihak sekolah sebagai tempat mendidik para pelajar memberikan peran yang lebih besar agar semangat berwira usaha dikalangan pelajar perlu dirangsang dan dibina, bukan hanya sekedar teori semata melainkan harus terjun langsung mempraktekkannya.

Kalau kita melihat angka pengangguran yang ada di Indonesia, tentu kita akan kaget dibuatnya. Pengangguran intelektual semakin meningkat, apalagi bagi mereka yang pendidikannya terbatas. Saya yakin penyebabnya bukan saja karena lowongan kerja yang semakin terbatas, melainkan juga disebabkan budaya masyarakat kita yang hanya bercita-cita ingin menjadi pegawai negeri, sehingga mereka lebih memilih menganggur dari pada berwira swasta. Perusahaan besar seperti PT. Telkom saja saat ini sedang berusaha mengurangi tenaga kerjanya setiap tahun dengan menawarkan program pensiun dini. Perusahaan penerbangan nasional Garuda Indonesia Airways pun sama, dilanda kesulitan keuangan karena terus merugi sehingga berusaha merampingkan karyawannya. Ini merupakan fakta yang harus diinformasikan kepada para siswa, bahwa mereka kelak jangan terlalu banyak berharap untuk bisa berkerja menjadi pegawai negeri atau BUMN saja, tapi berikan apresiasi dan pandangan bahwa dunia usaha juga cukup menjanjikan untuk masa depan mereka kalau mau mempersiapkannya sejak dini. Mari kita ubah cara pandang mereka agar mau bercita-cita menjadi “pengusaha” atau seorang “intrepreneur”.

Setiap sekolah hendaknya mendirikan “inkubator bisnis”. Lembaga ini digunakan untuk merangsang naluri bisnis anak-anak sejak usia sekolah, mulai dari tingkat SD sampai perguruan tinggi. Nantinya lembaga ini bisa saja dipimpin oleh seorang guru yang mengerti dunia usaha dan dibantu beberapa guru lainnya. Wadah ini bersifat ekstra kurikuler yang bertugas menggodok para siswa untuk mengubah sudut pandang berfikir mereka dari bercita-cita hanya ingin menjadi seperti PNS, TNI, Polisi atau pegawai BUMN (PT. Telkom, PT. Garuda Indonesia Airways, PT. Dirgantara Indonesia, PT. PLN, PT. Indosat dan sebagainya) saja melainkan juga bercita-cita menjadi pengusaha. Bukan tidak mungkin setiap sekolah memiliki “Laboratorium Bisnis” yang kerjanya meneliti sektor bisnis apa saja yang bisa dilakukan anak sekolah dengan biaya murah, hemat waktu, tempat, dan tenaga. Bahkan lembaga ini bisa berkerja sama dengan beberapa lembaga pemerintah seperti depnaker, dinas pariwisata, perusahaan pemerintah (BUMN) dan perusahaan swasta.

“Inkubator Bisnis’ dapat melaksanakan kegiatan seperti pelatihan kewirausahaan secara periodik dan terprogram, misalnya berkerjasama dengan konsultan bisnis, kalangan pengusaha atau depnaker. Mengirim perwakilan siswa untuk belajar bisnis (Wisata bisnis) ke beberapa perusahan yang ada di sekitar sekolah secara berkelompok dengan melakukan observasi, wawancara, pelatihan singkat atau magang. Agenda kegiatan harus disesuaikan dengan aktivitas sekolah, sehingga tidak mengganggu kegiatan pembelajaran. Pelatihan yang dapat dilakukan di sekolah misalnya pelatihan Achievment Motivation Training (AMT) untuk meningkatkan motivasi belajar para siswa, bahkan kalau perlu pelajar juga diikutkan dalam program ESQ asuhan Ary Ginanjar yang fenomenal itu.

Sebagai contoh, apa yang sudah dilakukan oleh 3 buah Sekolah Dasar di Jakarta yang berkerjasama dengan sebuah konsultan bisnis “Entrepreneur College’ milik A. Khoerussalim IKS, yang juga sebagai pengusaha waralaba “Country Donut’. Caranya, pihak sekolah menyediakan kantin yang khusus dikelola oleh anak-anak kelas 4,5 dan 6 SD dibawah bimbingan seorang guru yang bertindak sebagai supervisor. Modal usaha diambil dari uang jajan seluruh anak-anak kelas 4,5 dan 6 dan dibelikan bahan dagangan. Anak-anak juga boleh membawa aneka kue dan jajanan pasar dari rumah mereka untuk dititipkan di kantin sekolah. Pengelolaan inkobator bisnis ini dilakukan secara bergilir, misalnya minggu pertama siswa kelas 4, minggu kedua siswa kelas 5 dan mingu ketiga siswa kelas 6. Kegiatan usaha ini terus dilaksanakan sampai kenaikan kelas untuk selanjutnya di evaluasi. Setahun sekali hasil keuntungan dihitung dan dibagikan ke semua siswa yang terlibat. Hasilnya ternyata cukup positif, jiwa entrepreneur tumbuh dengan baik dikalangan siswa dan mendapat dukungan penuh dari para orangtua siswa.

Model pelatihan diatas bisa juga diterapkan pada sekolah untuk tingkat SMP, SMA bahkan sampai Perguruan Tinggi. Bisa juga dibentuk simulasi bisnis berdasarkan kelompok dan minat siswa, misalnya dibagi dalam kelompok usaha Dagang dan Jasa. Usaha yang diterapkan dilingkungan sekolah jangan sampai menganggu pelajaran seolah, justru saling mendukung. Beberapa jenis usaha yang bisa dikembangkan dari bangku sekolah misalnya : Menulis artikel, puisi dan cerpen di surat kabar; jasa cetak photo digital; dagang aneka jajanan seperti baso, batagor, siomai, gorengan, nasi uduk, kue basah, kue kering dan sejenisnya ; outbound, membentuk even organiser seperti melakukan kegiatan lomba menulis, baca puisi, pentas musik dan sebagainya.

Diharapkan model pembelajaran bisnis di sekolah dapat menumbuhkembangkan jiwa entrepreneur di kalangan pelajar, sehingga kelak apabila mereka suatu saat terbentur biaya tidak dapat melanjutkan sekolah dan ingin berwirausaha, mereka paling tidak sudah memiliki bekal dan pengalaman sewaktu di sekolah. Kalaupun mereka ingin bekerja, mereka sudah tidak takut gagal, karena mereka sudah mempersiapkan diri untuk tidak selalu terpaku hanya ingin menjadi pegawai. Alangkah bagusnya lagi jika pilihan pertama mereka selesai sekolah adalah menjadi entrepreneur dan bukan menjadi pegawai. Bukan tidak mustahil suatu saat nanti bermunculan pengusaha-pengusaha baru yang bisa menciptakan lapanagn pekerjaan sehingga jumlah pengangguran dapat dikurangi dari bumi Indonesia.

* * *jumari2

17 responses

  1. saya bisa nangkep idenya. penanaman jiwa entreuprenership sedini mungkin, menarik.
    barangkali kendalanya adalah kekhawatiran kekhawatiran akan terjadinya eksploitasi anak.
    tapi saya sangat setuju kalau ide ini menjadi wacana utama di sekolah.
    salam kenal..

  2. kebangkitan bangsa ini bisa dilihat dari jumlah atau banyaknya pengusaha yang berkualitas.

    dii nternet sudah banyak yang dapat mengajarkan cara menjadi pengusaha online, contoh web profesional yang berkualitas tinggi misalnya
    http://uangsuper.com

    disana selain mendapatkan uang dan bonus, juga diajarkan rahasia super tiap beberapa pekan. sehingga pengetahuan member bertambah.

    inilah yang jarang diajarkan di tempat lain

  3. apdeeet dunk

  4. yang punya blog baru malas “apdit”, atau punya kegiatan lain yang lebih mengasyikkan

    salam FUNtastic

  5. bagus saya suka

  6. saya pngen bisnis sambil skolah!!!bisnis apa yang cocok buat anak sekolah seperti saya?

    1. Sdr. Tyan ….
      Sdr. Tyan …..

      Terimakasih atas pertanyaan yang Anda berikan. Saya akan mencoba memberikan solusi bagi Anda.
      Jika Anda berstatus pelajar dan ingin berbisnis tanpa harus kehilangan waktu belajar Anda maka langkah yang
      harus Anda lakukan adalah dengan mengoptimalkan waktu bermain/luang Anda dengan cara sebagai berikut :
      1. Bisnis Jual beli pulsa
      Caranya : Manfaatkan teman2 sekolah, guru, tetangga dan saudara Anda sebagai pelanggannya.
      Tawarkan mereka untuk mengisi pulsa Hp elektronik melalui Anda
      Modal : Bisa diambil dari uang jajan Anda atau memutarkan uang bayaran sekolah Anda 2-3 hari sebelum disetorkan ke sekolah.
      Modal minimal Rp. 20.000 sudah bisa dimulai dengan cara mengisi deposit ke HP Anda melalui Distributor Penjualan Pulsa
      yg ada di dekat rumah Anda.
      Margin Keuntungan : Berkisar Rp.1.000 sd Rp.1.500 per transaksi. Kalo dalam satu hari Anda bisa melakukan 10 kali transaksi penjualan,
      maka keuntungan Anda berkisan antara Rp.10.000 sd Rp.15.000 perhari atau Rp.300.000 sd Rp.450.000 perbulan. Lumayan bukan ?

      2. Bisnis Membuat Kaos
      Caranya : manfaatkan teman2 sekolah Anda atau komunitas bermain Anda sebagai pelanggannya.
      Tawarkan kepada teman2 untuk membuat kaos sablon khas untuk kelas Anda dengan desain yg unik sehingga bisa jadi kebanggaan
      kelas Anda. Atau bisa juga ditawarkan kepada komunitas gaul Anda misalnya Klub Sepeda motor Vespa.
      Modal : Diambil dari uang muka pembayaran bagi yang akan pesan kaos tersebut.Modal sekitar Rp.30.000/kaos
      Margin Keuntungan : Jika kaos tersebut Anda jual dengan harga Rp.50.000/kaos dan seandainya semua rekan2 Anda sekelas yg berjumlah
      40 orang memesannya, maka margin keuntungan adalah Rp.20.000 X 40 = Rp.800.000,- Lumayan bukan ?

      Dan masih banyak cara cerdik lainnya

      Selamat mencoba menjadi Entrepreneur !

      Salam hangat !
      J. Haryadi

      1. Mantap tuh Gan Bisnis Jual pulsa nya.. Boleh donk mampir ke J2 Pulsa

  7. Nice Articles,

    Ijin untuk redistribute.
    kayaknya harus banyak temen2 guru yang mbaca tulisan ini.

    Makasih.

    1. Silahkan ….Saya sangat senang kalo mau membaginya ke rekan2 kita lainnya.
      Ilmu memang untuk disebarkan agar bisa bermanfaat …

      Salam persahabatan
      J. Haryadi

  8. bagaimana cara memulai bisnis bagi anak sekolah

  9. saya seorang pelajar yg baru mau kelas 1 SMA..
    Saya ingin belajar berbisnis sambil belajar,,tp saya belum punya ide mau usaha apa???hla dulu saya jg pernah usaha sablon kaos,dan jual pulsa..saya ingin usaha yg lain kira-kira apa ya???

    Terima kasih

    1. Ananda Aristiovani,

      Bapak senang dengan semangatmu ingin belajar berbisnis di usia muda. Sebenarnya, bisnis yang paling mengasikkan itu adalah bisnis yang berangkat dari hobi. Misalnya kamu hobi makan, sebaiknya bisnis dibidang makanan, misalnya menjual aneka jajanan kripik. Makanan tersebut tdk perlu anda buat sendiri, melainkan mengambil dari produsen lalu anda titipkan ke kantin sekolah.

      Jika anda hobi olah raga, misalnya sepak bola, anda bisa menjual aneka pernak-pernik sepakbola, seperti kostum klub sepak bola ternama, pin pemain sepak bola terkenal, logo klub sepak bola dan lain2.

      Jika anda hobi membaca buku, anda bisa menjual buku kepada teman2 anda dengan memanfaatkan media internet. Biasanya anda akan mendapat diskon 5-15% ketika berbelanja online, lalu buku tersebut dijual kepada teman2 anda dengan harga normal.

      Demikian sekilas info yang bisa saya berikan. Jika masih ada yang ingin ditanyakan, anda bisa kirim ke email : ir.j.haryadi@gmail.com

      Salam sukses untuk ananda, Semoga bermanfaat.

      J. Haryadi

  10. saya anak yang bru masuk SMA. saya ingin berjualan buku disekolah.berikan contoh buku apa yang lebih cocok untk pelajar?

    1. Ananda Dina Nurfina,

      Terimakasih sudah mampir ke Blog Bapak. Keinginanmu untuk belajar berbisnis merupakan langkah yang positif. Sebenarnya banyak sekali buku yang bisa anda jual disekolah, tetapi jika dikelompokkan akan terbagi menjadi 2 bagian yaitu buku Pelajaran dan Buku Penunjang Pelajaran.

      Buku pelajaran adalah teks book yang biasa dipakai para siswa belajar. Sedangkan buku penunjang adalah buku non wajib atau biasa juga disebut buku pengayaan, misalnya buku kamus, TTS ilmu pengetahuan umum, Matematika itu mudah dan sebagainya.

      Ada cara yang mudah dan tidak membutuhkan modal yang besar untuk berbisnis buku. Caranya, anda menggunakan internet. Coba cari Toko Buku Online yg menawarkan buku murah dan ada diskon. Anda cetak judul buku dan beri sedikit penjelasan (sinopsis), lalu buat katalog kemudian tawarkan kpd teman2mu. Jika mereka berminat, km bisa minta uang muka. Uang muka tersebut lalu anda gunakan untuk membeli buku ke TB. Online. Jika buku sdh anda terima, anda antarkan ke teman sekaligus minta pelunasannya.

      Selamat mencoba berbisnis, semoga bermanfaat.

  11. bagaimana cara seorang siswa seperti saya supaya bisa menumbuhkan rasa percaya diri dan tidak takut gagal untuk melakukan langkah awal untuk berbisnis? karena musuh yg paling berat itu mengalahkan rasa takut gagal pada diri seorang siswa SMP seperti saya

    1. Wa’alaikumussalam Wr.Wb.

      Ananda Ayu Lestari, modal utama seorang pebisnis adalah keberanian.
      Tanpa ada keberanian untuk memulai usaha, maka semua rencana yang
      sudah disusun menjadi sia-sia, seperti kata pepatah, “Seribu IDE tidak
      ada artinya tanpa sebuah TINDAKAN”. Artinya, kita harus mau
      memulainya, tidak boleh malu dan takut GAGAL.

      Banyak orang yang tidak berani memulai usahanya karena TAKUT. Berbagai
      jenis ketakutan itu diantaranya adalah :
      – takut gagal
      – takut tidak laku
      – takut rugi
      – takut bersaing dengan orang lain
      – takut kemahalan
      – dan bebragai ketakutan lainnya.

      Pertanyaannya sekarang adalah : Mengapa kita musti takut ?
      Ananda tidak boleh takut untuk memulainya, walau usaha yang ananda
      lakukan mungkin hanya usaha kecil yang tidak berarti. Kalau mau
      berusaha, ananda tidak boleh merasa malu, minder dan takut, yang
      penting apa yang kita lakukan HALAL dan tidak merugikan orang lain.

      Sekarang ananda harus mengubah Pola Pikir (Mind Set) kalau mau menjadi
      seorang pebisnis yang sukses. Caranya : ananda harus banyak membaca
      buku, bertanya kepada orang yang sudah lebih berpengalaman, tidak
      mudah menyerah ketika gagal, rajin belajar dan mengevaluasi apa yang
      sudah dikerjakan, selalu menjalankan ibadah dan jangan lupa selalu
      berdoa memohon kepada Tuhan agar semua yang ananda kerjakan bbisa
      berjalan dengan lancar dan sukses.

      Ketika ananda ingin mulai berbisbis, tanamkan dalam diri ananda bahwa
      saat ini bukan keuntungan yang ananda cari melainkan pengalaman.
      ketika ananda gagal, tanamkan dalam pikiran bahwa hal itu merupakan
      batu kecil yang harus ananda lalui. Artinya, setiap kegagalan ananda
      harus mau mencobanya kembali sehingga suatu saat yang ada didepan mata
      adalah kesuksesan. Biarkankan ananda merasa pernah gagal agar ananda
      bisa belajar dari kegagalan tersebut sehingga bisa mengatasinya.
      pepatah mengatakan “KEGAGALAN adalah KEBERHASILAN yang TERTUNDA”

      Semoga anada tetap semangat dalam berbisnis, diberi kemudahan dan
      kelancaran serta kesuksesan.

      Semoga bermanfaat.

      Salam,

      J. Haryadi

Leave a reply to uang super Cancel reply